Pages

Tuesday, April 30, 2013

Our Story


Judul : Our Story
Penulis : Orizuka
Penerbit : Authorized Books
Tahun terbit : 2010

Masa SMA. Masa yang selalu disebut sebagai masa paling indah, tapi tidak bagi anak-anak SMA Budi Bangsa.

SMA Budi Bangsa adalah sebuah SMA di pinggiran ibukota, yang terkenal dengan sebutan SMA pembuangan sampah karena segala jenis sampah masyarakat ada disana.

Preman. Pengacau. Pembangkang. Pembuli. Pelacur.

Masuk dan pulang sekolah sesuka hati. Guru-guru honorer jarang masuk dan memilih mengajar di tempat lain. Angka drop out jauh lebih besar daripada yang lulus.

Sekilas, tidak ada masa depan bagi anak-anak SMA Budi Bangsa, bahkan jika mereka menginginkannya.

Masa SMA bagi mereka hanyalah sebuah masa suram yang harus segera dilewati.

Supaya mereka dapat keluar dari status ‘remaja’ dan menjadi ‘dewasa’. Supaya tak ada lagi orang dewasa yang bisa mengatur mereka. Supaya akhirnya mereka bisa didengarkan.

Ini, adalah cerita mereka.

***

Yasmine, seorang remaja SMA, terpaksa pindah ke Indonesia karena ibunya mendadak sakit. Selama ini ia tinggal di Amerika bersama ayahnya. Ayahnya mengharuskan Yasmin bersekolah di sekolah yang bagus dan berkualitas di Jakarta. Atas rekomendasi seorang teman, ayah Yasmine menyuruh seseorang untuk mendaftarkan Yasmin di SMA Bukti Bangsa, sebuah SMA bertaraf internasional. Namun, orang suruhan sang ayah salah dengar. Ia malah mendaftarkan Yasmin di SMA Budi Bangsa.

SMA Budi Bangsa bukan sekolah yang bagus seperti SMA Bukti Bangsa. SMA Budi Bangsa merupakan sekolah yang berisi ‘sampah masyarakat’. Preman, pelacur, pembuli, semua ada disana. Disinilah Yasmine terpaksa bersekolah, di sekolah yang jauh dari perkiraannya. Disana Yasmine bertemu dengan Nino, anak berandal yang merupakan ketua geng di sekolah itu. Ia juga berkenalan dengan Ferris, ketua OSIS teladan yang merupakan siswa yang sangat pintar dan juga anak keluarga kaya, membuat Yasmine heran, mengapa ada anak seperti itu di sekolah ini.

Di tempat inilah Yasmine memahami kehidupan anak-anak di sekolah pinggiran, dan bagaimana mereka berhenti bercita-cita karena masalah ekonomi. Yasmine dan Ferris berjuang untuk menyelamatkan teman-teman mereka, agar mereka berani bercita-cita. Namun, hal itu tidak mudah. Nino yang merupakan anak paling ditakuti di sekolah itu menolak mentah-mentah ajakan mereka, karena ternyata ia memiliki masa lalu yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan Ferris.

Aku salut dengan tema yang diambil oleh Orizuka. Tentang kehidupan anak-anak di sekolah buangan. Kisah mereka juga membuatku berpikir, betapa beruntungnya aku. Kisah yang sangat inspiratif dan membuatku terharu, dan aku sangat menyukainya.

Pengembangan karakternya juga patut diacungi jempol. Tokoh-tokoh yang penting disini—Yasmine, Nino, Ferris, dan Mei—berhasil dikembangkan dengan sangat baik. Yasmine yang polos dan seperti malaikat, Nino yang kasar sekaligus sweet, Ferris yang baik hati dan lembut, serta Mei yang kuat dan mandiri. Aku jatuh cinta dengan tokoh-tokoh tersebut.

Aku kasih bintang 4/5 untuk ceritanya yang bagus dan menyentuh.

Friday, April 12, 2013

Catching Fire (Hunger Games #2)


Judul : Catching Fire (Hunger Games #2)
Penulis : Suzanne Collins
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit : Juli 2010

Api pemberontakan sudah tersulut. Dan Capitol ingin membalas dendam.

Katniss Everdeen berhasil keluar sebagai pemenang Hunger Games bersama Peeta Mellark. Tapi kemenangan itu menyulut kemarahan Capitol. Kemenangan Katniss ternyata membangkitkan semangat pemberontakan di beberapa distrik untuk menentang kekuasaan Presiden Snow yang kejam.

Presiden Snow mengancam Katniss untuk meredakan kegelisahan pendudukdistrik dalam Tur Kemenangan-nya. Satu-satunya cara untuk meredakan kegelisahan penduduk adalah membuktikan bahwa dia dan Peeta saling mencintai tanpa ada keraguan sedikit pun. Jika gagal, keluarga dan semua orang yang disayangi Katniss menjadi taruhannya…

***

Sejak aku selesai membaca Hunger Games, aku sudah menunggu-nunggu untuk membaca Catching Fire. Dan hasilnya sama sekali tidak mengecewakan. Suzanne Collins berhasil menyuguhkan cerita yang tidak kalah bagusnya dengan yang pertama, bahkan lebih bagus. Dan sekali lagi aku dibius oleh cerita yang sangat luar biasa.

Lanjutan dari Hunger Games ini bercerita tentang kehidupan Katniss setelah Hunger Games usai. Dikisahkan, hubungan Katniss dan Peeta yang romantis di arena malah mendingin ketika mereka sampai di Distrik 12. Hal ini disebabkan karena Peeta yang mencintai Katniss sakit hati karena ternyata apa yang dilakukan Katniss di arena semata-mata hanya untuk menarik simpati penonton. Selain itu, ada Gale, teman laki-laki Katniss yang sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri. Gale yang ternyata mencintai Katniss membuat Katniss bingung dengan perasannya.

Sementara itu, Tur Kemenangan akan diadakan untuk mengingatkan masyarakat Panem tentang Hunger Games. Katniss dan Peeta yang menjauh mau tidak mau harus bertemu kembali di Tur Kemenangan. Sebelum Tur Kemenangan dimulai, Katniss mendapat kejutan dari Presiden Snow yang berkunjung ke rumahnya. Presiden Snow memberitahu Katniss bahwa ia telah menyulut api pemberontakan di distrik-distrik. Presiden Snow menegaskan bahwa yang bisa mencegah terjadinya pemberontakan hanyalah Katniss dan Peeta yang sedang jatuh cinta setengah mati. Dan bila Katniss tidak melakukannya, maka keluarga Katniss akan terancam.

Setelah Tur Kemenangan usai, ada pengumuman tentang Quarter Quell. Quarter Quell merupakan Hunger Games spesial yang diadakan setiap 25 tahun. Dan karena tahun itu merupakan Hunger Games ke-75, maka akan diadakan Quarter Quell yang ketiga. Katniss mengira ia hanya akan menjadi mentor di Quarter Quell yang ketiga. Namun ia salah. Ada kejutan yang menanti…

Novel ini lebih bagus dari yang pertama. Novel ini lebih pedih, lebih getir. Emosi yang ada di buku kedua ini lebih terasa. Dan aku suka adegan-adegan ketika Peeta memperlakukan Katniss dengan sangat manis, meskipun Peeta tahu bahwa yang dilakukan Katniss hanya untuk Hunger Games. Dan banyak tokoh-tokoh baru yang bermunculan. Aku suka dengan tokoh Finnick, seorang pria tampan dari distrik 4 yang lucu dan humoris. Dan harus kuakui, aku terharu ketika mengetahui bahwa Finnick, lelaki yang menjadi idola di Capitol dan punya banyak kekasih, ternyata mencintai Annie Cresta, gadis dari Distrik 4 yang agak gila. Dan karena ceritanya sangat bagus, aku kasih bintang 5/5.

Wednesday, April 10, 2013

The Hunger Games (Hunger Games #1)


Judul : The Hunger Games (Hunger Games #1)
Penulis : Suzanne Collins
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit : Oktober 2009

Dua puluh empat peserta. Hanya satu pemenang yang selamat.

Amerika Utara musnah sudah. Kini di bekasnya berdiri negara Panem, dengan Capitol sebagai pusat kota yang dikelilingi dua belas distrik. Katniss gadis 16 tahun tinggal bersama adik perempuan dan ibunya di distrik termiskin di Distrik 12.

Karena pemberontakan di masa lalu terhadap Capitol, setiap tahun masing-masing Distrik harus mengirim seorang anak perempuan dan anak lelaki untuk bertarung sampai mati dan ditayangkan secara langsung di acara televisi “The Hunger Games”. Hanya ada satu pemenang setiap tahun. Tujuannya adalah : membunuh atau dibunuh.

Ketika adik perempuannya terpilih mengikuti Hunger Games, Katniss mengajukan diri untuk menggantikannya. Dan dimulailah pertarungan yang takkan pernah dilupakan Capitol.

***

Ketika aku selesai membaca buku ini, kata yang terlintas dibenakku adalah, “WOW! FANTASTIC!” . Novel ini berhasil membuatku tidak ingin menutup buku sebelum sampai di halaman terakhir.

The Hunger Games bercerita tentang Katniss Everdeen, gadis 16 tahun yang tinggal di Distrik 12, distrik termiskin di seantero Panem yang mata pencaharian utamanya adalah tambang batu bara. Ia tinggal bersama ibu dan adik perempuannya yang bernama Prim. Ayahnya telah meninggal 5 tahun lalu dalam sebuah ledakan di tambang batu bara. Katniss yang menjadi tulang punggung keluarga harus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Katniss sangat menyayangi Prim, dan ketika adik perempuannya terpilih untuk mengikuti Hunger Games, ia mengajukan diri untuk menggantikannya. Akhirnya, ia dan Peeta Mellark, anak laki-laki yang terpilih dari distriknya, menjadi wakil Distrik 12 dalam Hunger Games.

Dari awal membaca buku ini aku sudah merasakan ketegangannya. Dan ketika cerita terus berlanjut, aku benar-benar tenggelam dalam ceritanya. Aku sangat menyukai ide cerita dan alurnya, serta pengembangan karakternya. Meskipun disini karakter yang paling menonjol adalah Katniss dan Peeta sebagai tokoh utama, tapi mereka berdua berhasil membuatku tak ingin menutup buku. Aku suka dengan adegan Katniss-Peeta ketika mereka berada di arena. Katniss dan Peeta berakting layaknya sepasang kekasih untuk menarik simpati penonton, tapi Katniss terlalu bodoh untuk menyadari bahwa Peeta tidak berakting. Aku agak kecewa ketika di akhir cerita hubungan mereka berdua mendingin. Aku berharap mereka bisa bersama, bukan hanya acting tapi secara nyata. Aku kasih bintang 4/5 karena ceritanya begitu bagus.

Aku sudah nggak sabar ingin membaca lanjutannya, Catching Fire. Aku juga ingin menonton film Hunger Games yang diperankan oleh Jennifer Lawrence sebagai Katniss dan Josh Hutcherson sebagai Peeta.