Judul : The Hobbit (cetak ulang dengan
cover film)
Penulis : J.R.R. Tolkien
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit : November 2012
Inilah kisah tentang seorang Baggins
yang pergi bertualang, dan mendapati dirinya melakukan dan mengucapkan hal-hal
yang tak disangka-sangka…
Bilbo Baggins adalah hobbit yang suka
hidup nyaman, tidak ambisius, jarang bepergian jauh selain ke gudang makanan di
lubang hobbit-nya di Bag-End. Tetapi hidup nyamannya terganggu ketika Gandalf
si Penyihir, dan 13 kurcaci mendatanginya suatu hari, untuk mengajaknya
menempuh perjalanan “pergi dan kembali”. Mereka berencana mengambil harta
Smaug, naga raksasa yang sangat berbahaya…
***
Kalau novel ini nggak diadaptasi
menjadi film, aku nggak akan baca ini, karena aku pikir buku ini ceritanya
bagus tapi membosankan. Nah, bulan Desember kemarin aku nonton filmnya di
bioskop bareng beberapa teman. Ternyata salah satu temanku ada yang sudah pernah
membacanya. Aku jadi berpikir, kalau temanku bisa baca novel itu, kenapa aku
nggak? Karena aku nggak mau kalah akhirnya aku pinjam novel ini dari temanku
itu. Butuh waktu dua bulan untuk menyelesaikannya, karena jujur saja aku agak
bosan. Selain itu aku juga punya banyak PR dan sibuk belajar untuk UHT dan UTS,
dan ketika aku punya waktu longgar aku malah tergoda dengan film atau novel
lain yang lebih tipis.
Akhirnya ketika UTS berakhir aku
bertekad untuk menyelesaikannya, dan akhirnya… setelah dua bulan penantian aku
selesai membacanya! Hore!
The Hobbit bercerita tentang Bilbo
Baggins yeng merupakan tokoh utama dari cerita ini. Bilbo sendiri merupakan
paman dari Frodo Baggins, tokoh utama dari trilogi The Lord of The Rings.
Dikisahkan bahwa Bilbo dipaksa oleh Gandalf sang penyihir untuk mengikuti
sebuah petualangan bersama tiga belas kurcaci. Para kurcaci ingin membunuh
Smaug, naga yang dulu telah menghancurkan negeri mereka dan mengambil alig
Gunung Sunyi yang penuh oleh harta kurcaci. Petualangan mereka tidak mudah.
Mereka harus berhadapan dengan troll, kemudian diculik oleh goblin. Belum lagi
perjalanan mereka harus melewati Hutan Berkabut yang menyeramkan, dan di tengah
perjalanan mereka disekap oleh Peri Hutan. Tapi masalah sesungguhnya ada pada
akhir perjalanan : Smaug, sang naga yang telah menghancurkan negeri para
kurcaci.
Menurutku novel ini ceritanya bagus,
meskipun mungkin tidak sebagus novel fantasi lain. Meskipun aku belum pernah
membaca The Lord of The Rings, namun aku yakin cerita The Lord of The Rings
lebih bagus dari The Hobbit. Gaya bahasanya seperti kebanyakan novel-novel
barat yang sudah lama alias agak membosankan.
Aku suka dengan tokoh Bilbo. Ia selalu
kangen rumah dan tidak pernah menikmati petualangan yang ia hadapi, tapi pada
akhirnya dia sangat menyukai petualangannya. Aku paling nggak suka dengan
Thorin Oakenshield, pemimpin para kurcaci, karena ia terlalu egois dan keras
kepala.
Overall, aku kasih bintang 3/5 untuk cerita ini.