Judul : Catching Fire (Hunger Games
#2)
Penulis : Suzanne Collins
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit : Juli 2010
Api
pemberontakan sudah tersulut. Dan Capitol ingin membalas dendam.
Katniss Everdeen berhasil keluar sebagai
pemenang Hunger Games bersama Peeta Mellark. Tapi kemenangan itu menyulut
kemarahan Capitol. Kemenangan Katniss ternyata membangkitkan semangat
pemberontakan di beberapa distrik untuk menentang kekuasaan Presiden Snow yang
kejam.
Presiden Snow mengancam Katniss untuk
meredakan kegelisahan pendudukdistrik dalam Tur Kemenangan-nya. Satu-satunya
cara untuk meredakan kegelisahan penduduk adalah membuktikan bahwa dia dan
Peeta saling mencintai tanpa ada keraguan sedikit pun. Jika gagal, keluarga dan
semua orang yang disayangi Katniss menjadi taruhannya…
***
Sejak
aku selesai membaca Hunger Games, aku sudah menunggu-nunggu untuk membaca
Catching Fire. Dan hasilnya sama sekali tidak mengecewakan. Suzanne Collins
berhasil menyuguhkan cerita yang tidak kalah bagusnya dengan yang pertama,
bahkan lebih bagus. Dan sekali lagi aku dibius oleh cerita yang sangat luar
biasa.
Lanjutan
dari Hunger Games ini bercerita tentang kehidupan Katniss setelah Hunger Games
usai. Dikisahkan, hubungan Katniss dan Peeta yang romantis di arena malah mendingin
ketika mereka sampai di Distrik 12. Hal ini disebabkan karena Peeta yang
mencintai Katniss sakit hati karena ternyata apa yang dilakukan Katniss di
arena semata-mata hanya untuk menarik simpati penonton. Selain itu, ada Gale,
teman laki-laki Katniss yang sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri. Gale
yang ternyata mencintai Katniss membuat Katniss bingung dengan perasannya.
Sementara
itu, Tur Kemenangan akan diadakan untuk mengingatkan masyarakat Panem tentang
Hunger Games. Katniss dan Peeta yang menjauh mau tidak mau harus bertemu
kembali di Tur Kemenangan. Sebelum Tur Kemenangan dimulai, Katniss mendapat
kejutan dari Presiden Snow yang berkunjung ke rumahnya. Presiden Snow memberitahu
Katniss bahwa ia telah menyulut api pemberontakan di distrik-distrik. Presiden
Snow menegaskan bahwa yang bisa mencegah terjadinya pemberontakan hanyalah
Katniss dan Peeta yang sedang jatuh cinta setengah mati. Dan bila Katniss tidak
melakukannya, maka keluarga Katniss akan terancam.
Setelah
Tur Kemenangan usai, ada pengumuman tentang Quarter Quell. Quarter Quell
merupakan Hunger Games spesial yang diadakan setiap 25 tahun. Dan karena tahun
itu merupakan Hunger Games ke-75, maka akan diadakan Quarter Quell yang ketiga.
Katniss mengira ia hanya akan menjadi mentor di Quarter Quell yang ketiga. Namun
ia salah. Ada kejutan yang menanti…
Novel
ini lebih bagus dari yang pertama. Novel ini lebih pedih, lebih getir. Emosi yang
ada di buku kedua ini lebih terasa. Dan aku suka adegan-adegan ketika Peeta
memperlakukan Katniss dengan sangat manis, meskipun Peeta tahu bahwa yang
dilakukan Katniss hanya untuk Hunger Games. Dan banyak tokoh-tokoh baru yang
bermunculan. Aku suka dengan tokoh Finnick, seorang pria tampan dari distrik 4
yang lucu dan humoris. Dan harus kuakui, aku terharu ketika mengetahui bahwa
Finnick, lelaki yang menjadi idola di Capitol dan punya banyak kekasih,
ternyata mencintai Annie Cresta, gadis dari Distrik 4 yang agak gila. Dan karena
ceritanya sangat bagus, aku kasih bintang 5/5.
No comments:
Post a Comment